Kamis, 05 Mei 2016

Nyeri Sendi Lutut (Osteoarthritis) part.1 : Apakah itu ?

Apakah itu nyeri sendi lutut ?
Nyeri sendi lutut adalah nyeri yang berasal dari sendi lutut yang disebabkan adanya gesekan kedua tulang yang membentuk sendi lutut, yaitu tulang paha dan tulang kering, akibat rusaknya tulang rawan yang melapisi permukaan kedua tulang tersebut, kerusakan bantalan sendi dan berkurangnya pelumas sendi. Tulang rawan pada lutut merupakan lapisan terluar, dan tulang rawan ini tidak memiliki saraf, dengan tambahan bantalan sendi (meniskus) serta adanya pelumas sendi yang dihasilkan oleh sinovium, maka persendian lutut dapat bergerak dengan bebas tanpa ada nyeri. Namun seiring dengan pertambahan usia, maka produksi cairan sendi akan berkurang, dan tulang rawan maupun bantala sendi mulai terjadi erosi/ kerusakan akibat gesekan yang terjadi berulang-ulang, terutama pada orang yang memiliki berat badan berlebihan.

Siapa yang sering terkena ?
Nyeri sendi lutut merupakan keluhan yang banyak dijumpai di klinik spesialis orthopaedi. Biasanya dialami oleh wanita dengan usia diatas 50 tahun dan mayoritas dengan berat badan yang berlebihan, baik overweight (indeks masa tubuh = 25 – 29,9)  maupun obesitas (indeks masa tubuh > 30).  Selain itu, kelainan bentuk kaki, seperti kaki O (bengkong keluar) merupakan salah satu faktor resiko terkena radang sendi lutut di kemudian hari. Nyeri sendi ini biasa hanya mengenai satu sendi atau kedua sendi lutut, yang mengakibatkan keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari seperti tidak bias berjalan jauh, tidak bisa duduk bersila, tidak bisa sholat normal, sampai terkadang harus mengguakan alat bantu seperti tongkat. Nyeri yang dialami menyebabkan menurunnya kualitas hidup karena keterbatasan aktivitas yang bisa dilakukan.


Kenapa sendi lutut ?
Pada saat berdiri maupun berjalan maka sendi lutut menerima beban terbesar, dibandingkan sendi pinggul, sehingga pembebanan yang berlebihan (pada kelompok obesitas dan overweight) dan terus menerus akan menyebabkan overload pada sendi lutut yang menyebabkan struktur bantalannya berupa meniscus dan tulang rawan mengalami erosi dan kerusakan. Celakanya, tulang rawan adalah jaringan yang tidak bisa mengalami proses penyembuhan, seperti jaringan tubuh lainnya, Jadi, jika terjadi kerusakan, maka makin lama akan bertambah parah dan bertambah luas. Selain itu struktur sendi lutut sendiri sangat bergantung kepada jaringan sekitarnya, seperti ligament dan otot, untuk kestabilan sendi. Sehingga jika aa kerusakan pada ligament atau kelemahan pada otot paha, akan menyebabkan ketidakstabilan sendi lutut, yang akan mencetuskan nyeri. Nyeri ini awalnya bersifat ringan, namun jika tidak tertangani dengan baik, maka akan bertambah berat dan menjadi kronis.

Bagaimana gejalanya ?

Gejala awal yang dikeluhkan àdalah nyeri pada lutut terutama jika beraktivitas seperti berjalan atau naik dan turun tangga. Nyeri hilang timbul dan membaik dengan istrirahat. Biasanya pasien belum terlalu menghiraukan karena derajat nyeri masih ringan Dan masih dapat melakukan aktivitas. Namun lama kelamaan, intensitas dan derajat nyeri akan bertambah sehingga pasien harus berjalan dengan menggunakan alat bantu seperti tingkat, tidak bisa duduk di lantai atau duduk jongkok karena nyeri saat bersila atau menekuk lutut, dan terkadang lutut semakin bengkok ke luar atau kaki O jika mengenai kedua lutut. Pembengkakan pada lutut yang nyeri juga akan tampak Dan dapat disertai rasa hangat pada kulit jika diraba, ini membuktikan bahwa di dalam sendi sedang terjadi proses peradangan yang hebat. Keterbatasan gerak juga merupakan salah satu gejala. Pasien tidak dapat menekuk maksimal lututnya dan tidak dapat meluruskan maksimal lututnya. Sering dirasakan adanya bunyi "kretek" saat menggerakkan sendi lutut.Kebanyakan pasien datang dengan postur tubuh yang gemuk dengan jalan pincang.

Pemeriksaan apa yang dapat membantu?
Pemeriksaan yang dibutuhkan àdalah foto rontgen kedua lutut (kanan dan kiri) dengan dua posisi (difoto dari depan dan samping) dengan posisi berdiri dan satu posisi lagi dengan lutut ditekuk maksimal (foto skyline view). Foto berdiri untuk menilai sendi tibiafemoral yang dianggaplah sebagai sendi lutut) Dan foto posisi ditekuk untuk menilai sendi patellofemoral (sendi tempurung lutut). Mengapa harus berdiri? Agar memberikan gambaran sebenarnya saat sendi menahan berat badan sehingga beban sendi dapat terlihat dengan jelas. Kenapa harus kedua lutut? Ada dua alasan. Pertama, untuk memberikan perbandingan kedua sendi antara yang normal dan yang sakit. Kedua, untuk mendeteksi apakah pada lutut satunya sudah ada gejala peradangan lutut tahap awal yang belum terlalu dikeluhkan.



Bagaimana derajat beratnya ?
Ada 4 tingkat derajat beratnya radang sendi lutut (osteoarthritis) yaitu :

    1.      Grade 1.
    Nyeri sendi lutut yang ringan tanpa disertai kelainan pada foto rontgen lutut
    2.      Grade 2.
    Nyeri sendi lutut ringan sampai sedang disertai dengan terbentuknya pengapuran ringan pada pinggiran tulang
    3.      Grade 3.
    Nyeri sedang disertai dengan pembentukan pengapuran dipinggir tulang dan penyempitan celah sendi
    4.      Grade 4.
    Nyeri sedang sampai berat disertai penyempitan sendi yang hebat atau hilangnya celah sendi dengan tanda-tanda pengapuran tulang yang hebat
    Pada grade 1 dan 2, terapi non operatif menjadi salah satu pilihannya .Namun, jika sudah mencapai grade 3 dan 4, maka operasi àdalah solusi terbaik untuk menghilangkan nyeri.


    Apa yang dapat dilakukan ?

    Pertama àdalah mengkoreksi faktor resiko.
    1.      Turunkan berat badan anda mencapai normal, sehingga beban lutut anda akan berkurang dan nyeri pun akan mereda secara perlahan. Aturlah diet anda dengan menu gizi seimbang. Kurang asupan kalori.
    2.      Lakukan olahraga untuk menguatkan otot paha, sehingga stabilisasi lutut lebih terjaga. Olahraga yang diperbolehkan àdalah yang non axial loading, maksudnya olahraga dimana tumpuan berat badan bukan di lutut, seperti bersepeda atau berenang.
    3.      Minumlah susu atau makanan lain yang mengandung kalsium. Karena osteoporosis dapat memperparah bengkoknya kaki.
    Ketiga langkah dasar ini akan sangat membantu proses penyembuhan baik tanpa operasi maupun dengan operasi.
        

    Bagaimana jika tidak membaik?
    Jika setelah melakukan ketiga saran tersebut, tapi nyeri menetap. Maka sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan DOKTER ORTHOPEDI KAMI... 





    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar