Patah Tulang (Fracture)

Patah tulang merupakan kasus perbanyak pada bidang Orthopedi Di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia dan sistem tata lalulintas yang masih belum dipatuhi dengan baik oleh pengguna jalan raya. Kasus patah tulang perbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, dimana kecelakaan kendaraan roda dua (sepeda motor) àdalah yang terbanyak. Penyebabnya lain dapat disebabkan oleh kecelakaan kerja maupun cidera olahraga.

Apakah itu tulang ?
Tulang àdalah organ tubuh manusia yg memiliki struktur terkeras, tersusun oleh berbagai macan mineral terutama oleh Kalsium. Tulang memiliki tiga fungsi Utama yaitu sebagai penyangga tubuh atau pelindung organ tubuh yang penting, contohnya tulang tengkorak (melindungi otak), tulang belakang (melindungi saraf tulang belakang), tulang panggul (melindungi organ dalam) dan tulang dada  (melindungi paru2 dan jantung). Fungsi lainnya àdalah sebagai alat gerak pasif, yang diletakkan oleh otot secara aktif. Dan juga sebagai tempat perbuatan sel muda (sumsum tulang). Tulang terbagi menjadi dua jenis yaitu tulang kortikal yang sangat keras dan tulang cancelous yang memiliki struktur lebih lunak dan biasanya terdapat di daerah sendi. Tulang juga memiliki pelapis luar yang disebut periosteum Dan sangat penting dalam proses penyembuhan tulang.

Kenapa tulang bisa patah?
Seperti benda lain yang selalu memiliki titik jenuh/maksimal maka tulang juga memiliki batasan kekuatan. Kekuatan tulang maksimal dicapai pada usia dewasa. Pada saat anak2 tulang masih lunak Dan mudah patah. Begitu juga saat usia tua, tulang mengalamai pengeroposan dan mudah patah. Pada usia dewasa, butuh energi yang sangat besar untuk menyenangkan tulang patah seperti kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian. Namun pada usia tua dan anak2, energi yang kecil dapat menyenangkan patah tulang, bahkan terkadang hanya terpeleset di rumah dapat menyenangkan patah tulang. Ketika tulang menerima sebuah gaya maka tulang akan menerima gaya tersebut menyerap gaya tersebut yang diimbangi dengan terjadinya deformasi bentuk/membengkok namun jika gaya tersebut sagat besar maka tulang akan memcapai batas maksimalnya Dan pembengkokan yang terjadi bersifat menetap atau bisa menjadi lebih patah Dan akhirnya patah.

Apa yang terjadi pada tulang yang patah?
Pada tulang yang patah, maka akan terjadi kerusakan pada struktur tulang dan jaringan disekitarnya seperti otot, pembuluh darah dan saraf. Bahkan kadang terjadi kerusakan pada kulit akibat pecahan/ujung tulang yang tajam atau luka yang disebabkan oleh trauma. Pada kondisi ini disebut dengan patah tulang terbuka, dimana tulang berhubungan secara langsung dengan dunia luar. Pada kasus seperti ini maka resiko infeksi sangat tinggi sehingga harus ditangan secara media dengan tepat. Konfigurasi tulang yang patah tergantung besar gaya/trauma yang diterima. Jika tulang patah mencederai pembuluh darah besar maka dapat mengancam nyawa karena kehilangan darah sehingga butuh penananganan media segera. Begitu juga jika tulang yang patah mencederai saraf tepi, maka sebagian otot yang disarafi akan lumpuh dan disertai mati rasa pada beberapa tempat.

Apakah tulang dapat sembuh alami?
Pada patah tulang tertutup maka kemungkinan tulang untuk sembuh sendiri sangat besar. Karena tulang memiliki kemampuanmu penyembuhan yang sangat hebat. Hanya terkadang tanpa penanganan media yang tepat maka tulang akan sembuh dalam posisi yang salah atau bengkong, sehingga dapat mengganggu fungsi Dan mengakibatkan kecacatan. Atau tulang tersebut bisa juga tidak sembuh pada orangtua yang mengalamai pengeroposan tulang. Penyembuhan pada anak2 bisa dua kali lebih cepat dibabdingkan dewasa, dan pada orangtua bisa menjadi lebih lambat. Status gizi juga menentukan proses penyembuhan, semakin baik asupan kalsium maka proses penyembuhan akan lebih cepat. Pasa kelompok perokok, penderita darah yinggi ataupun diabetes melitus (kencing manis) maka proses penyembuhan akan lebih lambat. Penderita osteoporosis atau usia tua biasanya membutuhkan suplemen kalsium untuk proses penyembuhan tulang. Pada kasus patah tulang terbuka, penyembuhan alami dapat terjadi akantetapi membutuhkan waktu yang lebih lama atau bahkan tidak sembuh dikarenakan adanya infeksi tulang.

Kenapa harus berobat ke dokter tulang (ORTHOPEDI) ?
Patah tulang pada usia muda biasanya disebabkan oleh cedera yang hebat, sehingga perlunya pemeriksaan awal oleh dokter ORTHOPEDI. Hal ini untuk mendeteksi komplikasi yang terjadi seperti cedera pembuluh darah dan saraf yang bisa menyebabkan kecacatan dikemudian hari bahkan kematian. Terutama pada patah tulang terbuka dengan resiko infeksi yang sangat tinggi, karena infeksi tulang yang sudah terjadi tidak akan bisa sembuh seumur hidup kecuali tulang yang mengalamai infeksi tersebut dibuang. Terkadang pasien dan keluarganya takut ke dokter karena dianggap harus selalu operasi. Sebenarnya tidak semua patah tulang harus di operasi.  Semuanya tergantung kasusnya dan usia. Kebanyakan patah tulang pada anak ditangan oleh dokter ORTHOPEDI tanpa operasi, hanya dengan menggunakan gips (Semen putih). Tapi pada kasus patah tulang terbuka maka operasi àdalah suatu kewajiban. Sedang kan pada patah tulang tertutup dengan disertai cedera lain maka operasi menjadi pilihan utama. Operasi dilakukan untuk mempercepat rehabilitasi sehingga pasien dapat segera beraktivitas. Tirah baring yang lama akan menimbulkan komplikasi yang lebih hebat daripada patah tulang itu sendiri. Sebagai contoh, terjadi luka di bokong Karena tiduran lama, tidak lancarnya aliran darah ke otak, penumpukan lendir di paru-paru, kekakuan sendi karena terlalu lama dipasang penyangga dan bahkan otot akan mengecil.

Tanda bahaya pada patah tulang !!!
Jika anda mengalamai patah tulang dengan tanda bahaya ini maka segera konsultasi kan ke dokter ORTHOPEDI.

1. Patah tulang disertai luka pada daerah yang nyeri
2. Patah tulang disertai perdarahan terus menerus
3. Patah tulang disertai mati rasa pada kaki atau tangan yang patah
4. Patah tulang pada beberapa tempat
5. Patah tulang disertai dengan kelumpuhan
6. Patah tulang pada usia tua
7. Patah tulang pada pasien